BUKU BERGAMBAR
KARYA
Ketika aku menatap wajahku di cermin. Terbias
bayangan wajahku yang sempurna. Kulitku putih, rambut lurus panjang sebahu,
hidung mancung, dan mata bulat. Kupandangi lekat lekat kembaranku itu. Ada
kesedihan yang tergambar di matanya. Saat
tanganku mencoba menyentuh kembaranku yang berada di cermin. Sekelilingku
gelap, lantai yang ku injak seakan berputar, aku berpegang. Aku terjatuh, rasanya aku memasuki dunia yang
berbeda. Aku tak sadarkan diri. Aku mulai membuka mata yang kudapati suasana
kamar yang redup. Ada seorang anak kecil kira-kira berusia 7 tahun dan seorang ibu. Mereka terlihat
sangat akrab, aku tak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Aku ketakutan dan
bingung. “Dimanakah aku berada sekarang? Siapakah anak dan sang ibu itu? Mengapa aku
berada disini?”
Berbagai macam pertanyaan tak henti-hentinya
mendorong otakku untuk berpikir logis. Aku meringkuk di pojok kamar. Dengan
mata menjelalat kesana-kemari. Perlahan-lahan aku mendengarkan suara sang ibu
bercerita. Sepertinya mereka tak menyadari kehadiranku.
“ Sayangku tahukah engkau bahwa Ibu sangat menyayangimu?”
Tanya sang ibu dengan suara paraunya.
“ Iya Bu..tapi
mengapa aku terlahir seperti ini? Apakah Tuhan menyayangiku? Kalau Tuhan
menyayangiku, mengapa aku berbeda dengan teman-teman? Apa salah Nina Bu? Teman-teman selalu
mengejek Nina. Mengapa Nina tidak bisa bermain dengan teman-teman,
mengapa Nina selalu dikurung dirumah? Perut Nina selalu sakit Bu? Apa salah
Nina Ibu?”
Jawab Nina sambil terisak-isak dipangkuan ibunya.
Sedari kecil anak itu selalu dikurung di dalam rumah,
ibunya tidak tega membiarkannya terus murung, suatu ketika ibu itu
membiarkannya main, tapi naas musibah yang menimpa mereka, Nina harus dirawat
di rumah sakit karena penyakit jantungnya yang kronis. Sang ibu tidak tega membiarkan anaknya menanggung penderitaan
seperti itu. Ibu itu telah memutuskan mendonorkan salah satu bagian organ dalam
untuk anaknya. Ibu sadar hidupnya tidak akan lama lagi. Mereka berdua selalu
menghabiskan waktu berdua. Ibu sangat tahu resikonya bila ia meninggalkan Nina
dengan sangat tiba-tiba.
Setiap hari ibu membacakan buku gambar yang ia buat. Bermula
dari seekor ayam betina beberapa saat kemudian ayam betina itu bertelur,
halaman selanjutnya ayam betina meninggalkan telurnya pergi kemudian lupa,
halaman selanjutnya telur itu menetas, tumbuh dewasa sendiri. Kemudian ayam
betina dewasa itu bertelur, halaman selanjutnya ayam betina meninggalkan
telurnya pergi kemudian lupa, halaman selanjutnya telur itu menetas, tumbuh
dewasa sendiri. Kemudian ayam betina itu bertelur, halaman selanjutnya ayam
betina meninggalkan telurnya pergi kemudian lupa, halaman selanjutnya telur itu
menetas, tumbuh dewasa sendiri. Kemudian ayam betina itu bertelur, halaman
selanjutnya ayam betina meninggalkan telurnya pergi kemudian lupa, halaman
selanjutnya telur itu menetas, tumbuh dewasa sendiri.
Cerita itu selalu berulang di setiap halamannya. Nina
yang masih kecil tertanam dalam pikiran dan ingatnya seperti cerita yang ia
baca. Ia tidak ingat sama sekali apa yang telah terjadi hingga membuatnya
tumbuh menjadi wanita dewasa. Ia tumbuh sendirian ditengah kerasnya hidup. Kerabatnya
hanya sesekali datang dan memberi santunan kepada Nina. Nina tidak ingat siapa
yang menggambar dalam buku gambar tersebut, yang ia tahu, ia selalu membaca
buku tersebut tanpa tahu akhirnya, dan terus melupakan apa yang terjadi.
Aku tercengang melihat kejadian itu, seorang yang
tertutup kain mori tergeletak di kasur rumah sakit dan anak kecil yang berada di
ruang operasi. Aku melihat begitu jelas apa yang terjadi. Aku memandangi
lekat-lekat siapa yang berada di balik kain mori. Dia adalah ibu dari anak yang
berada di ruang operasi. Aku pun bingung, mengapa aku berada pada situasi
sekarang ini. Apa hubunganku dengan mereka? Aku tiba-tiba tidak sadarkan diri,
tergelat jatuh.
Sang ibu membuatkan buku bergambar untuk anaknya
agar sang anak melupakan kepedihan yang dialami karena kehilangan ibunya.
Beberapa jam kemudian aku terbangun. Kepalaku begitu
berat. Aku terbangun tepat di depan cermin. Aku bingung dengan kejadian yang baru saja menimpaku. Aku
mengambil buku bergambar dan membaca ceritanya. Hingga aku pun lupa apa yang
terjadi.
------Selesai----
Terinspirasi dari film anime.