Sinopsis:
Seorang gadis bernama Danis. Usianya 22 tahun.
Danis adalah seorang gadis yang tomboy. Danis sedang menunggu kekasihnya Tony
di taman. Danis membawa roti kecil untuk dimakan saat menunggu kekasihnya. Saat
Danis duduk di bangku taman sembari mengutak ngutik koran yang dibelinya. Disebelah
Danis ada seorang kakek tua duduk disebelahnya. Kakek itu mengambil roti yang
ada di sampingnya. Dengan leluasa. Kakek memakan roti itu tanpa mengucap
sepatah kata pun. Danis yang kaget karena roti bawaannya dimakan oleh sang
kakek. Di dalam hati, Danis tidak habis pikir mengapa sang kakek tak punya
sopan santun. Kalaupun sang kakek meninta roti nya pasti akan ia beri. Karena
jengkel Danis memakan roti itu juga tanpa sepatah katapun. Kakek itu pun duduk
di kursi taman, sembari membaca Koran. Saat roti pertama yang di ambil kakek
habis. Tanpa ragu kakek mengambil roti ke duanya. Danis yang melihat kelakuan
sang kakek makin geram. Danis berusaha untuk sabar dan berbagi roti itu kepada
kakek itu. Tapi kakek itu tidak tahu terimakasih. Dalam hati Danis memaki kakek
itu. Danis pun tak mau kalah karena itu adalah roti miliknya. Danis mengambil
roti lagi. Setelah kakek menghabiskan roti keduanya kakek mengambil roti
ketiganya, Danis pun mengambil roti ketiganya, setelah habis, kakek mengambil
satu roti lagi, begitupun dengan Danis. Hingga
akhirnya hanya tersisa satu roti diantara mereka berdua. Kakek dengan
anggunnya melipat koran yang dibacanya sedari tadi. Setelah itu suara kakek
memecah kesunyian siang kala itu.
Sang Kakek berkata “ Nak roti ini tinggal satu,
tidak usah malu-malu, makanlah …aku sudah kenyang.”
Danis yang sedari tadi sudah dongkol kepada
kakek. Karena mendengar perkataan kakek
tadi, makin dongkol saja hatinya. Dialihkan mata nya dari buku yang
dibacanya kepada kakek. Dia pura-pura senyum manis kepada sang kakek padahal ia
sangat jengkel. Tanpa ragu dia mengambil roti yang hanya tinggal sebiji itu.
Dengan
suara berisik Danis memalingkan mukanya dari sang kakek. “ Tentu saja akan ku
makan itu kan roti kepunyaanku.”
Sang kakek hanya senyam-senyum melihat kelakuan
anak gadis di sebelahnya. Danis yang jenuh akhirnya pergi dari bangku taman
tersebut dan marah marah sendiri di jalan. Saat hp nya berbunyi. Danis
mengambilnya di dalam tas. Betapa kagetnya Danis saat mengetahui ada roti di
dalam tas nya. Danis pun teringat bahwa roti yang ia makan adalah kepunyaan
sang kakek. Kepunyaan Danis ada di dalam tas nya sendiri. Betapa malunya Danis karena
yang tidak punya sopan santun adalah dirinya. Yang tidak tahu berterimakasih
adalah dirinya. Sang kakek yang baik hati berusaha berbagi dengan orang lain. Danis
sangat menyesal. Saat dilihatnya di bangku yang tadi ternyata sang kakek telah
pergi.
“SEKOTAK
ROTI”
Karya : Ulfa
Aulia
Terinspirasi
dari sebuah cerita
SCENE 1
EXT: Bangku taman
Cast: Danis
Danis duduk dibangku dengan lemas dan
termenung lama memandang roti miliknya
dan bungkus roti yang telah dimaknnya bersama kakek. Kedua nya berada di
pangkuan Danis.
Efek: Daun daun kering berterbangan di sekitarnya.
Setelah termenung lama mata Danis yang penuh
dengan penyesalan mengadap lurus.
Camera close up to : wajah Danis terus mendekat
kemata trus gelap.
SCENE 2
EXT: Toko Penjual Bakpia
Cast:
Danis (gadis tomboy), Penjual roti
Danis
membeli roti satu kotak. Suasana Sore hari.Danis membayar rotinya. Danis pergi
menuju taman yang ada di sekitar situ. Hp Danis berbunyi. Tony (Kekasih Zahra)
menelpon memberitahukan untuk menunggunya di taman.
Cut to:
Camera close up to: Setengah
badan Danis yang sedang memegang hp.
danis:
Hallo Ton.. ada apa? Katanya mau jemput aku? Iya deh Ton.. Tapi cepet loh .. Aku
tunggu di taman tempat biasa ya ..? Ok .. (Klik.. Zahra mematikan hp nya,
memasukkan hp ke saku celananya dan berjalan menuju bangku yang ada di taman dekat
penjual roti tadi .)
SCENE
3
EXT:
Bangku Taman
Cut to:
Danis telah duduk di bangku taman yang di sana sudah ada
seorang kakek tua berusia 70 tahun yang pincang, membawa tongkat,
pandangannya rabun, mengenakan baju sederhana.
Camera close up to:
Setengah badan Danis dan
kakek yang tengah duduk.
Camera moved to:
Seluruh badan Danis dan
kakek di sana sudah ada roti diantara mereka berdua.
SCENE 4
EXT: Bangku Taman
Cast: Danis dan Kakek
Danis hendak mengambil roti kepunyaannya yang
terletak di samping kirinya. Tiba-tiba sang kakek mengambil satu roti itu
terlebih dahulu.
Dimakannya roti itu dengan nikmat.
Camera close up to: Muka kakek yang sedang
memakan roti.
Editor: Adegan kakek makan diperlambat.
Tidak
habis pikir mengapa sang kakek mengambil roti kepunyaanya tanpa pamit terlebih
dahulu. Tanpa pikir panjang Danis mengambil satu roti kepunyaannya dan
dimakannya roti itu.
Camera close up to: Tangan Danis yang mengambil
satu roti.
Danis: (Camera close up to: setengah badan Danis lalu
mendekat ke wajah Danis)
“Ihh..
Roti ini kan aku yang beli, mengapa kakek itu langsung mengambilnya saja tanpa
bertanya kepada ku? Hemmm…yasudahlah mungkin kakek itu lapar, lagipula tak ada
salahnya berbagi, Tapi tetap saja kakek itu salah…ahhh.” Danis mencoba sabar
(berbicara di dalam hati, ekspresi wajah Danis menggambarkan sedang berpikir.)
Kakek: (Camera close up to: kakek ekspresi kakek
yang datar)kakek memainkan tongkatnya.Kakek mengambil satu roti lagi.Tanpa
memperdulikan lirikan mata Danis yang mengarah kepadanya.
Danis semakin tidak habis pikir kenapa sang
kakek begitu tak tahu sopan santun.
Danis:
“ Yaampun kakek tua ini bener-bener gak
tahu sopan santun, untung dia seorang kakek, kalau anak muda … mungkin udah aku
makan kali tu orang.”(didalam hati) Setelah itu Danis mengambil satu roti lagi.
SCENE
5
EXT:
Bangku Taman
Cast: Danis, Kakek, dan Penjual Koran (Logatnya
ngapak)
Penjual Koran: Datang dari arah Danis.
“
Koran ..Koran..Koran Koran..Korane Mbak? Bisa dipilih mbak? Arep sing endi?
Sing kiye? Apa sing kiye? Murah mbak. Mung sewu loh.Ayo lah mbak tuku lah mbak”Penjual
Koran menawarkan korannya kepada Danis.
Danis :
“
Maaf mas, enggak.”dengan sewot
Penjual Koran meninggalkan Danis.
Penjual Koran:
“
Korane mbah.. bisa dipilh lo mbah?”
Kakek:
“
Satu ya mas ..yang ini..”(Sang Kakek menunjuk Koran yang ingin dibelinya.)
Penjual Koran:
“Ini
mbah korannya. Kesuwun mbah.”
Kakek:
“ Ya
sama-sama.”(Sambil membayar Koran yang dibelinya)
Danis:
“ Eh
mas..mas..sini satu dong korannya!”
Penjual Koran:
“ Sing
endi mb?”
Danis:
“Terserah
!”(Danis membayar Koran tersebut)
Penjual
Koran:
“ Mbak’e sewot banget jan.“ berjalan meninggalkan Danis dan sang kakek.Danis memasang muka masam saat penjual koran berbicara seperti itu.
“ Mbak’e sewot banget jan.“ berjalan meninggalkan Danis dan sang kakek.Danis memasang muka masam saat penjual koran berbicara seperti itu.
Scene
6
EXT:
Bangku Taman
Cast: Danis dan Kakek
Danis: (Camera close up: Danis sekali kali
camera menghadap kakek)
“
Gila nih kakek beli koran, keren juga yah?
Gak kaya penampilannya yang iyuh..gitu. Sayang gak ngerti sopan
santun.”(Didalam hati) Danis membolak balik Koran yang dibelinya.
Kakek:
Dengan santai Kakek
mengambil satu roti dan memakannya pelan-pelan sambil membaca Koran.
Saat itu mata sang kakek dan Danis bertemu.
Kakek tersenyum manis, dan tangan kakek mengisyaratkan agar Danis juga ikut
mengambil roti tersebut.
Danis:
“
Wah..wah.. ngelunjak bener nih kakek. Ini kan roti aku yang beli masa dengan PD
nya kakek ini menyilahkan aku makan. Tentu saja tanpa ragu roti itu akan aku
makan. Tanpa disuruh olehnya.”(Didalam hati) danis semakin geram.Danis membolak
balokan Koran tapi tidak membacanya.
SCENE
7
EXT:
Bangku Taman
Cast: Danis, kakek, dan pengamen(ngerock tapi
fals nyanyinya)
Suasana taman yang lumayan ramai membuat
pengamen menyebar di sini. Ada pengamen yang mengampiri Danis dan kakek.
Pengamen datang dari arah sang kakek.
Danis merasa risih dengan adanya pengamen
itu.Sang Kakek justu sangat terhibur dengan pengamennya tersebut walaupun suara
pengamen itu fals.Kepala sang Kakek ikut bergoyang goyang mengikuti irama musik
yang dimainkan pengamen. Setelah lagu selesai pengamen menyodorkan bungkus
plastik kepada sang kakek.
Kakek memberi uang lembaran.
Danis:
”Enggak.“
Dengan muka sebal. Saat pengamen menyodorkan bungkusan plastik kepadanya.
Pengamen:
“ Cantik..cantik ..jutek..ckkckk.”sambil
berjalan meninggalkan Danis dan sang kakek.
Danis:
“Apa
tadi kamu bilang?”
Pengamen:
“
Engga mbak..enggak..” bergegas meninggalkan mereka berdua.
SCENE
8
EXT:
bangku taman, sekitar taman.
Cast: orang lalu lalang didepan kakek dan
Danist.
Banyak orang lalu lalang di depan mereka.
Camera close up to: Danis dan kakek yang memakan
roti satu persatu secara bergantian.Kakek dan Danis sudah tidak membaca Koran.
Hanya saling pandang saat memakan roti. Ekspresi Danis tajam, kakek penuh
senyum.
Editor: Orang lalu lalang dipercepat jalannya.
Kakek dan Danis saat makan juga dipercepat kejadiannya.
Scene
9
EXT:
Bangku taman
Cast: Kakek dan Danis
Tangan mereka berbenturan saat mengambil roti.
Ternyata hanya tersisa satu roti.Kedua nya
saling berpandangan lama.
Kakek:
“
Nak roti ini tinggal satu, tidak usah malu-malu, makanlah …kakek sudah
kenyang.”kakek memandang Danis penuh senyum.
Danis: Hanya senyum terpaksa yang diberikan
kepada sang kakek. Danis pun memakan roti itu.
“
Tentu saja kek aku akan memakannya, ini kan roti ku.”(dalam hati)
SCENE
10
EXT:
Bangku Taman
Cast: Kakek, Danis, dan Tony.
Tony datang menjemput Danis.
Tony:
“
Danis udah lama nunggunya?”diacak acaknya rambut kekasihnya itu.
Danis:
“
Banget!”Danis menjawab dengan jutek.
Tony:
“
Yaudah jangan manyun gitu dong, Ayo pergi!”Tony mengulurkan tangannya kepada
Danis.
Tony:
“
Permisi kek”Sapa Tony hendak pergi, Danis Hanya tersenyum kecil. Kakek
tersenyum ramah.
Tony dan Danis berjalan bergandengan tangan
menuju parkiran motor.
SCENE
11
EXT:
Depan Parkiran Motor
Cast: Tony dan Danis.
Tony:
“
Nis kamu punya uang receh gak? Buat bayar parkiran?”
Danis:
“
Hem.. gimana sih..masa gak modal.”bibir Danis manyun.
Tony:
“
Hehe..”
Danis mengutak ngatik Tas nya.
Camera Close up to: Tas Danis.
Sesaat, Danis Terdiam sambil mengangkat
sebungkus roti yang ada di tangannya. Pandangannya hampa. Tapi otaknya terus
berpikir.
Camera move to: Muka Danis
Tanpa pikir panjang Danis langsung berlari
kearah bangku tadi. Tony yang bingung mengejarnya.
Tony:
“
Danis ada apa?” setengah berteriak sambil mengejar Danis.
Camera long shoot to: Bangku taman yang kosong
hanya bungkus roti yang tersisa.
Camera move dari long shoot bangku, menuju
bangku dan fokus ke bungkus roti.
Danis duduk dibangku dengan lemas dan
termenung lama memandang bungkus roti
miliknya dan bungkus roti yang ternyata milik kakek. Kedua nya berada di
pangkuan Danis.
Efek: Daun daun kering berterbangan di
sekitarnya.
Setelah
termenung lama mata Danis yang penuh dengan penyesalan mengadap lurus.
Camera close up to : wajah Danis terus mendekat
kemata trus gelap.
Ending..
Muncul kata –kata.
“Berbagilah
dengan ikhlas karena Berbagi tidak akan membuat kerugian.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar