Dikala usiaku telah menginjak 21
tahun. Aku memikirkan tentang masa depanku.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Andaikan aku bayi yang baru lahir dalam selang waktu lima tahun. Aku sudah melewati beberapa tahap pertumbuhan. Masih kurangkah lima tahun aku menantikanmu?? Memang banyak kisah-kisah di dunia ini yang lebih lama dari kisahku ini. Dalam waktu lima tahun memang tidak hanya kau yang mengisi keseharianku. Karena aku pun tidak bisa menolak jalan takdir Tuhan. Ada orang lain yang dikirimkan Tuhan kepadaku sebelum aku bisa mengenalmu. Tapi saat aku dipertemukan lagi denganmu yang dulu pernah ku kagumi. Hati ini tergoyahkan.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Andaikan aku bayi yang baru lahir dalam selang waktu lima tahun. Aku sudah melewati beberapa tahap pertumbuhan. Masih kurangkah lima tahun aku menantikanmu?? Memang banyak kisah-kisah di dunia ini yang lebih lama dari kisahku ini. Dalam waktu lima tahun memang tidak hanya kau yang mengisi keseharianku. Karena aku pun tidak bisa menolak jalan takdir Tuhan. Ada orang lain yang dikirimkan Tuhan kepadaku sebelum aku bisa mengenalmu. Tapi saat aku dipertemukan lagi denganmu yang dulu pernah ku kagumi. Hati ini tergoyahkan.
Aku sudah lelah mengenal orang
lain. Sungguh lelah hati ini. Aku berpikir dirimu yang akan menjadi terakhir
untukku. Tapi bila suratan Tuhan tak mengizinkan kau menjadi belahan jiwaku.
Aku harus bisa mengikhlaskanmu. Seberapa keras nya aku berusaha bila hanya aku
yang berusaha menggandeng tanganmu. Saat melewati terjalnya jalan hidup. Aku
mungkin akan lelah pada akhirnya apabila kau tak menggengam tanganku erat pula.
Tolong mengertilah aku di sini. Betapa sakitnya menarik sendiri.