Ini
cerita yang sederhana. Tapi tak sesederhana bagaimana proses ceritanya ini
terjadi. Kisah atau tragedi ini bisa dialami oleh siapa saja. Kebetulan sekali
kisah atau ya...bisa disebut tragedi
menimpa teman kos saya. Saya di sini hanya sebagai penonton. Penonton yang ikut
andil sedikit tapi tetap mengikuti jalannya cerita dengan hikmat. Sempet deg-degan juga sih.
Saya
menulis kisah yang familiar ini setelah melihat akhir yang sungguh tak terduga.
Menurut saya kisah ini patut buat pelajaran semua orang. Sebelumnya saya
menulis cerita ini bukan untuk menjelek-jelekkan teman saya tetapi semoga bisa
bermanfaat untuk orang lain. Jadi dalam cerita ini saya akan menggunakan nama
samaran untuk teman-teman saya yang sangat saya sayangi.
Kisah
kehilangan laptop ini terjadi di kos putri berlantai 3. Kos yang pengamanannya EKSTRA KETAT menurut saya sendiri sebagai penghuni kos itu
selama hampir 3,5 th. CCTV terpasang di
luar dan di dalam kos. CCTV yang terpasang di dalam hanya di lantai dasar yaitu
tempat parkir motor dan ada kamar tidur korban yang bernama Paijem (nama samaran loh haha...). Pintu gerbang
yang selalu tertutup dan dikunci karena masing-masing anak membawa kunci
gerbangnya sendiri-sendiri. Kebayang dong betapa ketatnya kos yang saya huni
ini. Koordinasi kos saya juga tertata rapih ada ketua dan koor di setiap lantai
nya. Saya juga pernah menjabat sebagai ketua kos selama satu periode (pamer
dikit lah he..he..).
Awalnya
pada hari Jumat kira-kira pukul 21.00 ketua kos mengetuk-ngetuk pintu semua
anak penghuni kos, katanya ada hal genting dan harus berkumpul semua. Nah...di rapat kos ternyata Paijem
kehilangan LAPTOP, dan satu persatu kamar digledah sampai ke akar-akarnya.
Digledah semua kamar yang berpenghuni dan tidak menemukan laptop itu. Karena tidak menemukan barangnya maka
beberapa anak melihat kejadian di cctv. Paijem alias korban mengaku bahwa
kehilangan laptop antara pukul 16.30 – 20.00 korban selama beberapa jam itu
mengaku tertidur lelap dan sudah meletakkan laptopnya di pojokan kasur (tempat
biasanya laptop ditaruh oleh Paijem). Posisi pintu kamar korban tertutup tapi
tidak terkunci dan kunci nya menggantung di luar. Sedangkan di cctv sama sekali
tidak di temukan orang luar yang masuk antara jam 16.30- 20.00. Hipotesis
pertama orang dalam lah pelakunya.
Kami para penghuni kos terlantung-lantung hingga pukul 11 malam dan rapat
dibubarkan.
Saat
saya sedang tidur. Ada yang menggedor kamar saya sekitar pukul 12 malam. Saya deg-degan karena saya keluar dan
terlihat di cctv antara jam segitu. Ternyata benar ada seorang adek kos
menanyai saya. WOOOOOWWW... SAYA KAGET. Saya
dalam hati mebela diri (bukan saya
pelakunya). Ternyata adek kos juga agak tidak enak berbicara dengan saya,
intinya dia mencurigai satu anak bernama Sairah (nama samaran juga loh...)dan di dalam cctv ada saya yang sedang
berbicara dengan Sairah. Saya menceritakan apa yang saya obrolkan dengan dia
kepada adik kos. Sairah itu sedang menunggu temannya saat saya pulang dari mengambil
jahitan celana jins. Saya kaget karena Sairah yang dicurigai sebagai pelaku,
mungkin... karena dia yang paling lama mondar-mandir di dekat TKP.
Hari
berikutnya rapat diadakan lagi pukul 22.00 WIB. Bapak kos, Ibu kos, Mb penanggung
jawab kos, dan Mas penjaga cctv yang namanya tidak saya sebutkan. Mereka ikut hadir
dalam rapat. Rapat kali ini lebih mencekam karena bapak dan ibu kos juga ikut
rapat. Kami yang terlihat di cctv memberi penjelasan secara tidak langsung saat
melihat tayangannya cctv bersama-sama. Kami yang bersangkutan termasuk saya
memberi penjelasan se detail-detailnya agar meyakinkan si korban bahwa bukan
kami pelakunya. Nah Si Sairah itu saat hari Jumat tidak menginap di kos. Dia
semakin di curigai, jadi saat rapat hari Sabtu dia merasa terpojok karena
kemungkinan mengarah padanya. Lagi-lagi rapat berlangsung sampai malam
kira-kira jam 12 malam baru selesai. Huuuhhhhh....
Rapat
berikutnya kita kumpul untuk membahas piknik tapi ujung-ujungnya tetep bahas
masalah laptop. Padahal laptop sudah
ditemukan hari Senin di kampus. Tetapi ada yang mengganjal menurut
desas-desus angin yang beredar. Paijem yakin telah meletakkan laptopnya di
kamar tapi kenapa bisa ada di kampus? Itu yang menjadi pertanyaannya. Hipotesis
yang berikutnya mungkin orang dalam takuk dan mengembalikannya di kampus. Jadi
masalah laptop ini masih berlanjut. Tiba-tiba saat Sairah masuk ke tempat rapat
kos. Ibu kos langsung memanggil Sairah dan Paijem untuk ditanya-tanyai. Entah
ditanyai apa, penghuni kos tetap melanjutkan rapat hingga malam lagi. Saat saya
hendak memasuki alam mimpi. Saya mendengar teman dekat Sairah yaitu Sarinah
sedang diinterogasi oleh bapak dan ibu. Setelah diinterogasi saya mendengar
Sarinah menangis sampai kira-kira jam 3 pagi ia masih menangis. Sangat menyayat
hati, saya mendengar sedikit percakapan mereka yang intinya seperti memojokan
Sarinah sebagai pelaku.
Rapat
berikutnya lebih heboh hampir genap seminggu kejadian ini berlangsung. Sairah dan Sarinah tidak terima karena tuduhan
kepada mereka. Mereka memberikan bukti” yang jelas. Sudah terjadi perkelahian kata antara si
korban dengan Sairah dan Sarinah. Suasana kos semakin mencekam. Sairah dan
Sarinah tidak main-main. Mereka berani membawa kasus ini sampai ke tangan POLISI. Kemudian Paijem menjelaskan
bahwa yang melakukan semua ini adalah teman sekelasnya yang ingin memberikan
kejutan ulang tahun dengan bumbu kejahilan. Semakin menjadi perkelahian kata
antara mereka. Sairah dan Sarinah merasa sudah terlanjur sakit hati. Mereka
berdua ingin teman Paijem untuk meminta maaf kepada semua penghuni kos. Tapi
Paijah tidak mau melibatkan temannya. Lagipula Paijah telah memarahi temannya
karena kejahilan yang diluar batas kewajaran. Sairah dan Sarinah tetap memaksa
Paijah untuk membawa temannya. Paijah lagi-lagi menolak. Sairah dan Sarinah
mengancam akan mencari teman Paijah di kampus dan menampar nya. Atau kalo perlu
lapor ke polisi. Saya tahu maksud Sairah dan Sarinah mereka hanya ingin teman
korban meminta maaf tapi Paijah tetap menolah. Akhirnya karena mendapat
wejangan dari bapak dan ibu kos suasana menjadi tenang. Paijah berjanji akan
membawa temannya untuk meminta maaf di depan anak-anak kos.
Untuk
teman-temanku yang di luar sana. Ini hanya gambaran sederhana mengenai kejadian
yang bisa berakibat fatal. Sebaiknya kalau ingin memberikan kejutan ulang tahun
sewajarnya saja. Terimakasih...Saya mengantuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar