Selasa, 18 November 2014

Tanda Tanya Laptop (?)


Ini cerita yang sederhana. Tapi tak sesederhana bagaimana proses ceritanya ini terjadi. Kisah atau tragedi ini bisa dialami oleh siapa saja. Kebetulan sekali kisah atau ya...bisa disebut tragedi menimpa teman kos saya. Saya di sini hanya sebagai penonton. Penonton yang ikut andil sedikit tapi tetap mengikuti jalannya cerita dengan hikmat. Sempet deg-degan juga sih.

Saya menulis kisah yang familiar ini setelah melihat akhir yang sungguh tak terduga. Menurut saya kisah ini patut buat pelajaran semua orang. Sebelumnya saya menulis cerita ini bukan untuk menjelek-jelekkan teman saya tetapi semoga bisa bermanfaat untuk orang lain. Jadi dalam cerita ini saya akan menggunakan nama samaran untuk teman-teman saya yang sangat saya sayangi.

Kisah kehilangan laptop ini terjadi di kos putri berlantai 3. Kos yang pengamanannya EKSTRA KETAT  menurut saya sendiri sebagai penghuni kos itu selama hampir 3,5 th.  CCTV terpasang di luar dan di dalam kos. CCTV yang terpasang di dalam hanya di lantai dasar yaitu tempat parkir motor dan ada kamar tidur korban yang bernama Paijem (nama samaran loh haha...). Pintu gerbang yang selalu tertutup dan dikunci karena masing-masing anak membawa kunci gerbangnya sendiri-sendiri. Kebayang dong betapa ketatnya kos yang saya huni ini. Koordinasi kos saya juga tertata rapih ada ketua dan koor di setiap lantai nya. Saya juga pernah menjabat sebagai ketua kos selama satu periode (pamer dikit lah he..he..).


Awalnya pada hari Jumat kira-kira pukul 21.00 ketua kos mengetuk-ngetuk pintu semua anak penghuni kos, katanya ada hal genting dan harus berkumpul semua. Nah...di rapat kos ternyata Paijem kehilangan LAPTOP, dan satu persatu kamar digledah sampai ke akar-akarnya. Digledah semua kamar yang berpenghuni dan tidak menemukan laptop itu.  Karena tidak menemukan barangnya maka beberapa anak melihat kejadian di cctv. Paijem alias korban mengaku bahwa kehilangan laptop antara pukul 16.30 – 20.00 korban selama beberapa jam itu mengaku tertidur lelap dan sudah meletakkan laptopnya di pojokan kasur (tempat biasanya laptop ditaruh oleh Paijem). Posisi pintu kamar korban tertutup tapi tidak terkunci dan kunci nya menggantung di luar. Sedangkan di cctv sama sekali tidak di temukan orang luar yang masuk antara jam 16.30- 20.00. Hipotesis pertama orang dalam lah pelakunya. Kami para penghuni kos terlantung-lantung hingga pukul 11 malam dan rapat dibubarkan.

Saat saya sedang tidur. Ada yang menggedor kamar saya sekitar pukul 12 malam. Saya deg-degan karena saya keluar dan terlihat di cctv antara jam segitu. Ternyata benar ada seorang adek kos menanyai saya. WOOOOOWWW...  SAYA KAGET. Saya dalam hati mebela diri (bukan saya pelakunya). Ternyata adek kos juga agak tidak enak berbicara dengan saya, intinya dia mencurigai satu anak bernama Sairah (nama samaran juga loh...)dan di dalam cctv ada saya yang sedang berbicara dengan Sairah. Saya menceritakan apa yang saya obrolkan dengan dia kepada adik kos. Sairah itu sedang menunggu temannya saat saya pulang dari mengambil jahitan celana jins. Saya kaget karena Sairah yang dicurigai sebagai pelaku, mungkin... karena dia yang paling lama mondar-mandir di dekat TKP.

Hari berikutnya rapat diadakan lagi pukul 22.00 WIB. Bapak kos, Ibu kos, Mb penanggung jawab kos, dan Mas penjaga cctv yang namanya tidak saya sebutkan. Mereka ikut hadir dalam rapat. Rapat kali ini lebih mencekam karena bapak dan ibu kos juga ikut rapat. Kami yang terlihat di cctv memberi penjelasan secara tidak langsung saat melihat tayangannya cctv bersama-sama. Kami yang bersangkutan termasuk saya memberi penjelasan se detail-detailnya agar meyakinkan si korban bahwa bukan kami pelakunya. Nah Si Sairah itu saat hari Jumat tidak menginap di kos. Dia semakin di curigai, jadi saat rapat hari Sabtu dia merasa terpojok karena kemungkinan mengarah padanya. Lagi-lagi rapat berlangsung sampai malam kira-kira jam 12 malam baru selesai. Huuuhhhhh....

Rapat berikutnya kita kumpul untuk membahas piknik tapi ujung-ujungnya tetep bahas masalah laptop. Padahal laptop sudah ditemukan hari Senin di kampus. Tetapi ada yang mengganjal menurut desas-desus angin yang beredar. Paijem yakin telah meletakkan laptopnya di kamar tapi kenapa bisa ada di kampus? Itu yang menjadi pertanyaannya. Hipotesis yang berikutnya mungkin orang dalam takuk dan mengembalikannya di kampus. Jadi masalah laptop ini masih berlanjut. Tiba-tiba saat Sairah masuk ke tempat rapat kos. Ibu kos langsung memanggil Sairah dan Paijem untuk ditanya-tanyai. Entah ditanyai apa, penghuni kos tetap melanjutkan rapat hingga malam lagi. Saat saya hendak memasuki alam mimpi. Saya mendengar teman dekat Sairah yaitu Sarinah sedang diinterogasi oleh bapak dan ibu. Setelah diinterogasi saya mendengar Sarinah menangis sampai kira-kira jam 3 pagi ia masih menangis. Sangat menyayat hati, saya mendengar sedikit percakapan mereka yang intinya seperti memojokan Sarinah sebagai pelaku.

Rapat berikutnya lebih heboh hampir genap seminggu kejadian ini berlangsung.  Sairah dan Sarinah tidak terima karena tuduhan kepada mereka. Mereka memberikan bukti” yang jelas.  Sudah terjadi perkelahian kata antara si korban dengan Sairah dan Sarinah. Suasana kos semakin mencekam. Sairah dan Sarinah tidak main-main. Mereka berani membawa kasus ini sampai ke tangan POLISI. Kemudian Paijem menjelaskan bahwa yang melakukan semua ini adalah teman sekelasnya yang ingin memberikan kejutan ulang tahun dengan bumbu kejahilan. Semakin menjadi perkelahian kata antara mereka. Sairah dan Sarinah merasa sudah terlanjur sakit hati. Mereka berdua ingin teman Paijem untuk meminta maaf kepada semua penghuni kos. Tapi Paijah tidak mau melibatkan temannya. Lagipula Paijah telah memarahi temannya karena kejahilan yang diluar batas kewajaran. Sairah dan Sarinah tetap memaksa Paijah untuk membawa temannya. Paijah lagi-lagi menolak. Sairah dan Sarinah mengancam akan mencari teman Paijah di kampus dan menampar nya. Atau kalo perlu lapor ke polisi. Saya tahu maksud Sairah dan Sarinah mereka hanya ingin teman korban meminta maaf tapi Paijah tetap menolah. Akhirnya karena mendapat wejangan dari bapak dan ibu kos suasana menjadi tenang. Paijah berjanji akan membawa temannya untuk meminta maaf di depan anak-anak kos.

Untuk teman-temanku yang di luar sana. Ini hanya gambaran sederhana mengenai kejadian yang bisa berakibat fatal. Sebaiknya kalau ingin memberikan kejutan ulang tahun sewajarnya saja. Terimakasih...Saya mengantuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar